BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kesemek adalah salah satu tanaman penghasil buah-buahan
yang termasuk dalam marga Diospyros. Kesemek memiliki nama latin Diospyros kaki
L. Kata diospyros dalam bahasa latin diartikan sebagai food of the gods.
Memiliki makna atas sebutan tersebut dapat dipastikan bahwa kesemek adalah buah
yang sejak dahulu memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan buah-buahan
yang lain. Pada kenyataannya, kesemek memang disukai karena berasa enak, manis,
dan ketika telah masak tidal ada rasa sepat. Tanaman kesemek sejak lama telah
dibudidayakan di daerah subtropis dan juga ditanam di daerah yang berhawa panas
sedang ( temperate zona ), terutama di Asia dan Amerika Selatan, serta di
dataran tinggi daerah tropis termasuk di Indonesia.
- Jumlah Produksi
Tanaman kesemek adalah tanaman subtropis yang
dibudidayakan di Indonesia
oleh karena itu, sebaiknya ditanam didataran tinggi yang memiliki agroklimat
mendekati kondisi daerah subtropis. Kesesuaian faktor klimat di daerah tropis
memberikan andil besar terhadap keberhasilan budidaya kesemek. Secara rinci,
faktor yang berpengaruh terhadap hasil buah kesemek yaitu suhu, kelembepan,
cahaya matahari, curah hujan, ketinggian tempat, dan keadaan tanah. Selain
faktor tersebut, teknik budidaya, penanganan prapanen, dan penanganan pasca
panen, juga menjadi penentu hasil panen buah kesemek.
Di daerah subtropis, budidaya tanaman kesemek dewasa
yang dilakukan secara monokultur, mampu menghasilkan produksi buah berkisar
10-40 ton per hektar. Apabila dibandingkan dengan kondisi di daerah subtropis,
kuantitas dan kualitas produksi buah kesemek di Indonesia pada umumnya masih
rendah, belum memenuhi standar yang diharapkan. Sebagian besar buah kesemek
berukuran sedang dan berukuran kecil, sedangkan buah yang berukuran besar
presentesenya kecil. Di Jawa Timur, tanaman dewasa yang berumur puluhan tahun
mampu menghasilkan buah antara 200-300 kg.
Hasil panen buah kesemek tiap pohon tidak sama dan
dipengaruhi dengan besar kecilnya tanaman, kesehatan tanaman dan musim. Pada
musim yang mendukung pertumbuhan kesemek, tidak banyak hujan dan tidak ada
angin kencang, buah tidak banyak yang gugur. Kondisi demikian, tentu saja akan
memberikan korelasi positif terhadap keberhasilan produksi buah kesemek, baik
secara kuantitas maupun kualitas. Tanaman kesemek berumur 10 tahun, dapat
menghasilkan sekitar 500 butir buah kesemek.
Produksi kesemek yang dipanen sekarang ini adalah hasil
dari pertanaman puluhan tahun yang lalu. Produksi buah kesemek tersebut, antara
lain di pengaruhi oleh bibit tanaman yang di gunakan puluhan tahun yang lalu,
sistem budidaya kesemek tradisional yang masih kurang mengikuti ketentuan
teknis. Selain itu, skala usaha tani kecil masihbersifat sampingan, dan belum
di dukung oleh teknologi maju. Faktor-faktor tersebut secara simultan
mengakibatkan piotensi produk buah kesemek tidak tinggi, ukuran tidak besar,
warna pucat, rasa beragam sehingga kualitas rendah. Namun demikian, upaya
untunk mempertahankan kualitas produksi kesemek masih mungkin dilaksanakan, yaitu
melelui penanganan pasca panen buah kesemek secara baik dan benar.
Gambaran usaha tani kesemek barikut ini lebih memberikan
informasi sepintas di tingkat petani dan tingkat konsumen. Adapun pengeluaran
dan pendapatan dari budidaya kesemek berikut ini sebagai salah satu contoh yang
pernah terjadi di lapangan. Sekedar informasi, mengingat kesemek belum banyak
dibudidayakan dalam skala besar, maka gambaran tambahan pendapatan dari tanaman
kesemek di perhitungkan untuk tiap pohan atau tanaman kesemek.
Sebagai contoh gambaran tambahan pendapatan dari tanaman kesemek ini
diperoleh dari informasi petani di kecamatan Selo, kabupaten Boyolali, pada
tahun 2004.
a.
Pengeluaran
1.
Bibit kesemek siap tanam
perbibit : Rp 2.500,00
2.
Pembuatan lubang per lubang :
Rp 2.000,00
3.
Biaya tanam per tanaman : Rp 1.500,00
4.
Biaya perawatan, termasuk pupuk
pertanaman selama 5 tahun : Rp 50.000,00

Total biaya per
tanaman hingga Siap berubah :
Rp 56.000,00
- Pemasukan
1. Produksi tahun ke-1 ( tanaman 6 th.) : sekitar 5 kg atau 30 buah
2. Produksi tahun ke-5 ( tanaman 10 th.) : sekitar 75 kg atau 450 buah
3. harga jual buah kesemek Rp 1.500,00 per kg ( mentah dari petik di
pohon ) oleh tengkulak, sehingga diperoleh 75 x Rp 1.500,00 = Rp 12.500,00 per
pohon.
- Permasalahan
Buah kesemek termasuk produk
hortikultura yang mudah rusak, oleh karena itu perlu adanya penanganan
penyimpanan untuk mempertahankan kualitas buah kesemek agar tetap baik serta
memperpanjang daya hidup buah kesemek dan daya simpan buah kesemek.
BAB II
KARAKTERISTIK
KESEMEK
- Deskripsi Kesemek

Gambar 1 Buah kesemek
Kesemek
adalah nama sejenis buah-buahan dari marga Diospyros. Tanaman ini dikenal pula
dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa Inggris dinamai Oriental (Chinese/Japanese)
persimmon. Nama ilmiahnya adalah Diospyros kaki. (‘Kaki’, bahasa Jepang, adalah
nama zat tanin yang dihasilkan buah ini). Sepintas kesemek (Diospiros kaki)
mirip buah apel, jika sudah matang warna kulitnya kekuningan. Rasanya manis
dengan tekstur daging renyah seperti pepaya mengkal dan berangsur lunak seiring
dengan matangnya buah. Selain dimakan sebagai buah meja, kesemek cukup
potensial sebagai bahan baku
manisan atau selai. Jika sedang musim, buah kesemek sangat melimpah. Pasar
kurang bisa menyerap buah karena tidak semua orang menyukainya. Kondisi ini
seringkali menjadikan harga buah sangat murah. Perlu dilakukan penganekaragaman
olahan kesemek paska panen agar citarasa, daya tahan serta nilai ekonominya
meningkat.
Deskripsi masing-masing bagian dari tanaman kesemek akan
di bahas sbb:
1.Habitus
Tanaman kesemek
adalah tanaman tahunan. Dapat tumbuh dengan baik di halaman rumah,pekarangan,
tepi tegalan, tepi jalan,di tebing sungai, atau dibudidayakan baik secara
monokultur maupun secara tumpang sari dengan tanaman lain.
Di Indonesia,
tanaman kesemek banyak ditanam sebagai tanaman sampingan dan dibudidayakan
sebagai tanaman sisipan atau tanaman sela ditepi pekarangan. Tanaman kesemek
dapat pula tampil sebagai tanaman hias dikala buahnya yang bergantungan
menguning di pohon. Namun, ketika tanaman kesemek meluruh daunnya, habitus akan
tampak kurang menarik. Tanaman kesemek akan tampak hidup kembali saat cabang
dan rantingnya mulai ditumbuhi daun-daun baru.
2.Akar
Tanaman yang berasal dari biji memiliki akar tunggang,
sedangkan tanaman yang berasal dari perbanyakan vegetatif tidak memiliki akar
tunggang. Perakaran tanaman kesemek berada tidak jauh dari permukaan tanah,
yaitu sekitar20 cm atau lebih. Sebagian diantaranya ada yang terbenam jauh dari
permukaan tanah tersebut mudah tumbuh tunas.
Akar kesemek berwarna kecoklat-coklatan. Akar kesemek
berperan penting dalam perbanyakan tanaman kesemek, terutama di Indonesia.
Secara alamai, biasanya pada musim hujan tunas akar banyak yang tumbuh, dan
selain itu banyak tumbuh pula tanaman baru yang berasal dari pangkal akar
tanaman kesemek, terutama yang telah dewasa. Naluri tersebut memerikan peluang
perbanyakan tanaman kesemek melalui perbanyakan dengan setek akar, seperti
halnya pada perbanyakan tanaman sukun yang buahnya tidak memiliki biji.
3. Batang, cabang, dan ranting
Tanaman kesemek berbatang tunggal dan atau bercabang
banyak. Tanaman ini merupakan tanaman yang mengalami keguguran daun pada musim
tertentu. Tinggi tanaman bisa mencapai 15m dan tumbuh melebar. Batang tanaman
kesemek berkayu dan cukup keras. Warna kulit batang selagi masih muda berwarna
kehijau-hijauan.dan setelah tua berwarna kecoklat-coklatan kusam. Batang muda
terutama yang berasal dari tunas-tunas yang tumbuh dekat dengan batang tanaman
induk, dapat di gunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman dengan cara setek
batang. Permukaan kulit batang selagi muda terasa halus dan setelah tua terasa
agak kasar.
Cabang dari batang tanaman kesemek dapat terbentuk
selagi masih berada dekat dengan tanah. Oleh karena itu, apabila tidak
dikurangi dapat terbentuk beberapa batang yang kurang menguntungkan bagi usaha
tani penanaman kesemek. Cabang tanaman kesemek relatif banyak dan tumbuh ke
arah samping. Pada umumnya batang dan cabang kesemek relatif mudah patah
Ranting tanaman kesemek tumbuh menyamping. Ranting
berada sejak di bagian bawah tanaman hingga di bagian atas tanaman. Ranting
tanaman kesemek yang telah berumur 1 tahun akan menjadi tempat tumbuhnya
buah-buahan kesemek.
Cabang dan ranting muncul dari tanaman yang baru
mengalami dorman di musim kemarau. Semula tanaman berupa pohon bercabang,
didukung dengan sedikit sekali daun. Kondisi ini di kenal dengan istilah
meranggas. Di awal musim hujan, akan muncul tunas-tunas baru membentuk cabang
atau ranting, dan sekaligus juga membentuk daun. Dengan demikian, tampak bahwa
daya dukung tanaman tersebut untuk tumbuh berasal dari kemampuan tanaman
setelah melewati masa istirahat tersebut
Tunas-tunas yang berasal dari bagian pangkal batang
bawah banyak tumbuh setelah tanaman berdaun rimbun atau setelah tanaman
berbunga. Batang tanaman baru tersebut berpeluang untuk dapat dimanfaatkan
sebagai bahan perbanyakan tanaman melalui cara vegetatif .
4. Daun
Daun kesemek mulai muncul barsama tunas cabang atau
ranting tanaman. Tunas tunas tersebut bermunculan dibagian cabang atau ranting
tanaman kemudian tumbuh berkembang dan memunculkan daun-daun baru. Daun baru
berwarna kemerah-merahan muncul seiring dengan tunbuh dan makin dewasanya
ranting tempat melekatnya daun-daun tersebut.

Gambar 2 daun kesemek
Daun tanaman kesemek memiliki ujung dan pangkal yang
lancip, sederhana, oval, panjang hingga 15 cm dan lebar 10 cm, dengan panjang
tangkai sekitar 2 cm. daun kesemek bertulang daun seperti duri ikan. Tepi daun
polos, permukaan daun agak kasar. Daun muda terasa agak lemas dan daun tua
terasa kaku. Selagi daun masih dalam pertumbuhan danbelum tua berwarna hijau
muda atau kekuning-kuningan. Daun muda yang menghiasi tanaman tersebut membuat
kesan tanaman seperti tanaman baru yang sedang mulai tumbuh. Pada waktu
daun-daun yang berada di tanaman telah dewasa tampak berwarna hijau atau hijau
tua, mengilat, dan tanaman tampak lebih mantap.
Di daerah tropis, perubahan warna daun tanaman kesemek
tidak sangat mencolok, yaitu selagi muda berwarna hijau muda atau
kekuning-kuningan, setelah dewasa berwarna hijau tua, dan kemudian mengunig
sewaktu daun tanaman akan gugur, daun kesemek berubah secara perlahan menguning
seperti ternaung, kemudian menjadi oranye dan merah.
5. Bunga
Di daerah subtropis biasanya bunga kesemek telah muncul
pada bulan Maret, sedangkan di daerah tropis antara lain di Indonesia bunga
kesemek baru muncul pada bulan Septebber dan Oktober. Terkadang, pada tanaman
kesemek yang berbunga dan berbuah awal, terdapat bunga susulan pada awal bulan
April. Apabila hal tersebut merupakan sifat unggul atau adaptasi terhadap
lingkungan, maka layak untuk dicermati dan dimanfaatkan sebagai sumber
perbanyakan tanaman kasemek yang mampu berubah dua kali dalam setahun,
khususnya di daerah yang bersangkutan.

Gambar 3 bunga kesemek
Bunga kesemek muncul dari ketiak daun yang telah dan
sedang tumbuh dari rantuing. Pembentukan bunga kesemek tersebut berlangsung
bersamaan waktunya dengan pembentukan daun-daun kesemek yang baru. Mekanisme
pembentukan bunga dipengaruhi oleh fisiologi tanaman.
Pada waktu daun masih tampak hijau muda atau
kekuning-kuningan tersebut sebenarnya telah ada calon bunga yang muncul,
tunggal atau berurutan, diketiak daun pada ranting tanaman. Dengan demikian
pada satu ranting dimungkinkan hanya terdapat satu calon bunga dan diranting
yang lain terdapat banyak calon bunga kesemek. Pada satu ranting ada yang
memunculkan satu bunga, dua bunga dan bahkan ada yang mampu memunculkan lebih
dari tiga bunga kesemek.
Secara keseluruhan yang disebut dengan bunga kesemek tidak
begitu menarik perhatian. Bentuk bunga yang tampak menonjol yaitu tabung
kelopak yang burwarna hijau, sedangkan mahkota bunga berwarna putih
keabu-abuan.
Bunga kesemek ada tiga macam, yaitu bunga jantan, bunga betina,
dan bunga sempurna. Bunga jantan dan bunga butina biasanya muncul dari tanaman
yang berbeda. Tanaman jantan berbunga jantan dan tanaman betina berbunga
betina. Kadang-kadang, pada tanaman jantan memunculkan bunga sempurna dan bunga
betina. Bunga jantan terdapat dalam kelompok 3 bunga, di ketiak daun. Kuntum
bunga jantan memiliki 4 kelopak dan 4 daun mahkota serta 24 stamen yang
terdapat pada 2 baris.
Bunga betina, tunggal, memiliki daun kelopak 4 dan
terpisah, daun mahkota berwana putih keabu-abuan atau kuning pucat, 8 benang
sari yang tidak berkembang sempurna, dan bakal buah berbentuk bulat, yang
berhubungan dengan tangkai putik dan kepala putik. Biasanya pada satu ranting
terdapat 1-5 kuntem bunga betina, atau bahkan lebih.
Bunga sempurna merupakan gabungan dari keduanya, yaitu
memiliki tepung sari dan putik, sehingga mampu menghasikan buah khas. Buah
tersebut biasanya berukuran relatif lebih besar, memiliki biji, flavornya lebih
kuat.
6. Buah dan Biji
Kulvitar kesemek banyak yang bersifat parthenocarpic, yaitu membentuk buah
tanpa biji karena tidak melakukan persiapan. Namun, sebenarnya, pada budi daya
tanaman kesemek diperlukan adanya persarian untuk mendapatkan produksi yang
banyak. Pada bunga yang mengadakan persarian, akan dihasilkan buah yang berisi
biji dan mungkin akan memiliki ukuran yang lebih besar serta memiliki aroma dan
tektur yang berbeda dibandingkan buah kesemek yang terjadi pada buah yang tidak
berbiji. Oleh karena banyak kulvitar kesemek yang parthenocarpic maka kebanyakan buah kesemek tidak memiliki biji dan
hanya sedikit atau bahkan langka yng memiliki biji.
Buah kesemek, bagian pangkal ditutupi oleh kelopak yang
melekat. Bentuk dari buah kesemek tiap-tiap kultivar bervariasi, dari bentuk
bola, lonjong, hingga bagian pangkal yang agak datar, dan segiempat. Kulit buah
kesemek tipis, lunak, mengilat, berwarna kuning, oranye, merah, merah
kecokelat-cokelatan. Daging buah berwarna kuning oranye, cokelat gelap, berair
dan lunak. Buah kesemek berasa getir dan sepat (astringen) hingga masak penuh.
Ketika buah telah masak penuh, daging buahnya menjadi lunak, bersa manis. Bagi
buah yang tidak astringen , dapat dimakan langsung, walaupun belum masak penuh.
Buah kesemek yang tidak parthenocarpic memiliki biji, demikian sebaliknya. Bentuk biji kesemek seperti biji buah sawo manila
dengan ukuran yang relatif sedikit lebih besar,lebih gepeng, berwarna
kecokelat-cokelatan, tidak hitam seperti biji sawo manila.Buah kesemek kulvitar
tertentu memiliki empat biji.
Buah kesemek tidak berbiji atau dapat pula berbiji. Buah
yang tidak memiliki biji, apabila dipotong melintang, pada penampang daging
buah tersebut akan tampak 8 tempat calon biji yang mirip bintang yang berpusat
pada bagian tengah daging buah kesemek.
B. Daerah Asal
dan Penyebaran Kesemek
Penyebaran kesemek di luar negeri dan
di Indonesia,
sepintas dapat diikuti dari sederet catatan berikut.
1.
Penyebaran Kesemek di Luar Negeri
Beberapa literatur menyebutkan bahwa kesemek berasal
dari Jepang, Cina, Pegunungan Himalaya, dan Khasi di sebelah utara india.
Ada pula literatur
yang menyebutkan bahwa kesemek (oriental persimmon) berasal dari Jepang. Ada literaturbyang
menyebutkan bahwa sumber genetik kesemek berasal dari Pegunungan di tengah
Cina, dan ada pula yang menyebutkan bahwa sumber genetik kesemek kedua berasal
dari Jepang.
Literatur yang lain menjelaskan bahwa ternyata tanaman
kesemek berasal dari Cina. Hal tersebut di dukung dengan hasil study dan fakta
lebih dari kultivar kesemek. Di Cina ditemukan banyak tanaman kesemek yang
hidup liar di daerah-daerah dengan ketinggian 1830-2500 mdi atas permukaan air
laut, mulai dari Machuria arah selatan hingga ke Kwangtung.
Literatur yang lain menyebutkan bahwa tanaman kesemek berasal
dari introduksi dari Cina, pada Zaman Kaisar Nara. Tanaman kesemek tersebut tersebar ke Korea dan
Jepang pad ratusan tahun yang lalu, dan selanjutnya banyak berkembang
kultivar-kultivar yang baru. Berawal dari penyebaran kesemek yang pertama kali
di daerah panas Cina ke Korea
dan Jepang, kesemek kemudian tersebar pula ke Eropa yang meliputi Sepanyol,
Italia, Yunani, dan Prancis. Pada giliran selanjutnya, kesemek menyebar ke
Amerika yaitu di Calivornia, Amerika Selatan, serta Oceana. Pada permulaan abad
ke-14, Marco Polo mencatat bahwa telah ada perdagangan kesemek.
Di samping itu, literatur-literatur lain juga menyatakan
beberapa hal berkaitan dengan kesemek dan perkembanganya . masyarakat Korea
memiliki aupacara adat turun menurun yang secara tidak labgsung mampumengangkat
keistimewaan buah kesemek.
Di India, budidaya tanaman kesemek mulai di Nilgiris.
Tanaman kesemek juga telah lama
dibudidayakan di Vietnam Utara serta di Philipina.
Sekitar pertengahan tahun 1800, juga ada introduksi
kesemek ke California, dan sekitar tahun 1885 ada introduksi kesemek ke
Queensland serta Australia. Tanaman kesemek juga telah dibudidayakan di pantai
mediteranian di Prancis, Italia dan di negara Eropa lain, di Rusia Selatan,
serta di Algeria,
lebih dari seabad yang lalu.
Pada tahun 1856, Komodore Perry mengirim benih kesemek
yang pertama kali ke Amerika Serikat.
Pada tahun 1870, Departemen Pertanian Amerika mengimpor
pohon kesemek grafting dan didistribusikan ke California serta negara di bagian Amerika
Selatan.
Pada tahun 1912, untuk yang pertama kali kesemek di
introduksi ke Palestina, dan selanjutnya dibawa ke Sicilia dan juga Amerika.
Pada tahun 1914, dari 2.000 kultifar kesemek yang terkenal di Cina, dimbil 52
tanaman dari provinsi Honan, Shensi dan Shansi, untuk dibawa ke Amerika
Serikat.
Hingga tahun 1919, telah banyak impor benih kesemek yang
ditangani oleh pihak swasta di Amerika. Selain itu, sejak tahun 1919 hingga
1923, berbagai tipe biji, benih cangkokan, tunas tanaman serta tanaman hidup di
bawa ke Amerika oleh para eksplorer petugas Pemerintah Amerika. Selanjutnya,
tanaman kesemek didapati tumbuh beradaptasi dengan baik di pusat dan bagian
selatan California, Arizona, Louisiana, Mississsippi, Georgia, Alabama, sebelah
selatan Virginia dan sebelah selatan Florida. Beberapa spesimen kesemek juga di
tanam di selatan Maryland, di sebelah timur Tannessee, Illiona, Indiana,
Pennsylvania, New York, Michigan, dan Oregon.
Pada tahun 1925 seorang ahli ekonomi geografi,
mengoleksi sejumlah type kesemek di dekat greet wall Cina dan ternyata beberapa
tanaman masih tetap hidup terlantar di Blue Ridge Moutains selatan Virginia. Beberapa
kultivar kesemek yang buahnya tidak berasa sepat (non/tidak nengandung
astringent) dikenal dengan nama Fuyu, Jiro, Ghoso dan Suraga. Sementara,
kultivar yang buahnya berasa sepat(mengandung astringent) antara lain yaitu
Hiratenashi, Hachiya, Azumishirazu, Yotsumizo, dan Yakono.
Pada tahun 1965,Califirnia telah mampu menghasilkan
2.100 ton buah kesemek. Namun, pada tahun 1968, terjadi pengurangan areal kesemek karena berkembangnya pemukiman
penduduk. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya jumlah tanaman kesemek yang
berdampak terhadap pengurangan produksi kesemek. Pada tahun 1970, California
menghasilkan 1.600 ton buah kesemek atau setara dengan 92% dari total produksi tanaman kesemek di
Amerika Serikat.
Israel dan Italia mengembangkan tanamn kesemek dengan menggunakan kultivar
kesemek yang telah mantap pertumbuhannya, yang uji cobanya telah dimulai pada
tahun 1976 di bagian timur selatan Queensland.
Pengembangan tanaman kesemek tersebut berskala komersial untuk tujuan ekspor.
Pada tahun 1980, Australia tercatat telah
mengembangkan 200.000 tanaman kesemek yang tidak berasa sepat untuk keperluan
domestik dan juga untuk tujuan ekspor di luar musim bagi negara di belahan bumi
utara.
2. Penyebaran Kesemek
di Indonesia
Publikasi dan informasi tgentang kesemek di daerah
tropis termasuk di Indonesia,
masih terbatas. Terra, menyebutkan bahwa di jaw tumbuh tanaman kesemek sebanyak
40.000 yang terdapat pada daerah dengan ketinggian 1.000 m. Semua tanaman
tersebut berasal dari tunas akar klon kesemek berasal dari sepat tanpa biji,
hasil introduksi dari Cina. Tanaman kesemek tersebut telah hadir sekitar 50
tahun sebelumnya. Pada waktu itu, jumlah tanaman kesemek masih terbatas, baik
yang berada di Sumatra, maupun yanga berada di luar negri yaitu di Malaysia dan Thailand.
Pengembangan tanaman kesemek di Indonesia berlangsung pada zaman
pendudukan jepang, dalam rangka konservasi dan hidrologi di daerah datagran
tinggi. Kini di Indonesia, terdapat daerah yang dikenal sebagai sentra kesemek,
yaitu sebagai berikut.
- Di Jawa Barat, terdapat di desa Cikajang, Cisurupan, serta Bayongbong, Garut dan Ciloto.
- Di Jawa Tengah, antara lain kecamatan Selo, Boyolali, Temanggung, Magelang dan beberapa tempat lain di dataran tinggi Jawa Tengah.
- Di Jawa Timur, antara lain di Magetan, Mlang dan Kota Baru.
- Di Sumatra Barat, antara lain di solok.
- Di Sumatra Utara, antara lain di Tanah Karo, Brastagi, dan Toba.
Catatan singkat tentang asal dan pengembangan kesemek di
depan menunjukan bahwa kesemek sebagai salah satu komoditas yang bernilai
komersial, telah semakin relatif belum banyak berkembang. Negara-negara utama
yang telah mengembangkan kesemek hingga menjadi produsen terbesar kesemek
sedunia yaiti Cina, Jepang, Bbrasilia,
Korea, dan
Italia. Penghasil kesemek kedua dengan jumlah produksi dibawah negara produsen
utama, antara lain yaitu Israel, Newzeland, Australia, Spanyol, Georgia, Egyp,
India, dan Chili. Paoduksi kesemek di Indonesia termasuk dalam kategori
relatif rendah di bandingkan kesemek di negara subtropis tersebut di atas.
Kesemek di Indonesia, kini semakin mendapat perhatian
dari masyarakat, layaknya komuditas buah komersial lain yang tidak sedikit
manfaatnya. Tanaman kesemek berpeluang untuk dikembangtingkatan di
daerah-daerah yang sesuai agroklimatnya. Pada giliranya, kesemek perlu di
tangani secara terintegrasi oleh berbagai pihak yang terikat.
C. Manfaat Tanaman Kesemek
Gambar 4 gambar
pohon kesemek yang sedang berbuah
Beberapa literatur mengenai pengalaman di luar maupun di
dalam negri, menunjukan kesemek memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat dari
bagian-bagian tanaman kesemek antara lain sebagai berikut.
1. Akar
Manfaat akar tanaman kesemek selain sebagai bagian dari
tanaman yang berperan dalam menunjangkehidupan tanaman, juga berperan sebagai
bahan untuk perbanyakan benih. Perbanyakan benih tanaman kesemek merupakan satu
kegiatan yang secara ekonomis masih menguntungkan, dan dari sisi teknis
merupakan langkah strategis dalam budi daya tanaman. Umumnya buah kesemek tidak
berbiji. Untuk itu, perbanyakan tanaman kesemek sangat di tentukan oleh keberhasilan
perbanyakan benih dari akar tanaman. Perakaran tanaman kesemek yang tumbuh di
dataran tinggi bermanfaat dalam rangka konservasi tanah dan air.
2. Batang
Manfaat sederhana dari batang tanaman berikut dahan dan
ranting kesemek adalah sebagai kayu bakar. Hal tersebut hanya berlaku dalam hal
yang sangat khusus, mengingat tanaman kesemek merupakan tanaman yang relatif
tidak cepat tumbuh menjadi besar, serta memiliki buah yang bernilai komersial.
Batang tanaman kesemek cukup keras dan berat, berwarna
hitam, bergaris-garis oranye sampai kuning, salmon, coklat atau abu-abu, penuh
dengan butiran-butiran, memberikan keindahan tersendiri. Di Jepang,
kerajinan tatahan berfantasi dari kayu
kesemek sangat dihargai, walaupun beraroma kurang enak.
3. Daun
Daun tanaman kesemek dapat di gunakan sebagai bahan
pembuatan minuman (pengganti teh), tekandung oleh kandungan tanin pada daun
tersebut. Daun kesemek dapat di manfaatkan sewaktu masih basah dan atau setelah
kering. Di Indonesia, pemanfaatan daun
sebagai bahan pembuatan minuman tersebut tidak umum di lakukan, walau di daerah
sentra kesemek sekalipun.
D. Manfaat Buah
Kesemek
Kesemek dapat di manfaatkan dalam bentuk segar dan dalam
bentuk olahan. Berbagai makanan hasil olahan kesemek antara lain adalah sbb.
a.
Sebagai Buah Segar
Kesemek dari jenis astringen (sepat) umumnya pada
kulitnya terikut kapur yang telah mengering hasil proses pengolahan pascapanen.
Dengan demikian, biasanya kulit akan berwarna kuning oranye keputi-putihan.
Untuk mengonsumsi kesemek jenis ini, kulit harus dikupas tipis perlahan-lahan
agar kapur tidak mengotori daging buahnya. Kulit tersebut dibuang ketempat yang
sudah disiapkan. Setelah bersih dari kulit, kesemek dapat di cuci dengan air
matang. Sementara untuk kesemek yang nonastringen (manis), apabila suka setelah
di cuci bersih dengan air matang , dapat, dapat langsung di makan beserta
kulitnya. Kulit yang sudah bersih boleh dikunyah, diisap, dan ditelan.
Selanjutnya daging kesemek tersebut boleh
dipotong-potong sesuai selera dan dapat segera dinikmati. Atau bila suka boleh
di tambahkan jus lemon atau dengan sedikit gula, atau juga salad. Kesemek dapat
disajikan dalam piring buah, dilengkapi dengan garpu kecil. Dengan begitu
kesemek dapat segera dinikmati
Daging buah kesemek yang telah dipotong-potong tersebut
dapat juga di blender dengan campuran eskrim atau yoghurt, dan digunakan untuk
membuat pancakes, cakes,ginggerbread, cookies, gelatindesserts, puding, dibuat
jam atau juga marmalade.
Pulp puree kesemek dapat di blender dengan krim keju,
orange jus, madu, dan sedikit garam untuk membuat bumbu isian. Buah kesemek
yang telah masak atau dalam bentuk pulp dapat diawetkan dengan cara dibekukan
didalam lemari pendingin, untuk keperluan harian atau komersial.
Buah kesemek yang telah masak, dapat dibuat untuk
membuat minuman setip. Minuman setup kesemek terasa manis, beraroma spesifik
dan berasa agak sepat.
Buah kesemek yang telah masak dapat digoreng tanpa atau
dengan penambahan tepung terigu. Kesemek goreng berasa manis dan enak.
b.
Sebagai Makanan Kering
Kesemek juga dapat dikonsumsi dalam bentuk makanan
kering.Aneka olahan kering kesemek antara lain untuk membuat sale.
c.
Sebagai Bahan Industri
Kesemek dapat dijadikan sebagai
bahan dalam penbuatan molase, sari buah, bir, anggur dan sake. Sementara, tanim
kesemek yang belum masak dapat dimanfaatkan untuk membuat pewarna serta
didunakan dalam perawatan kayu.
d.
Sebagai Pestisida Nabati
Jus dari kesemek liar di campur dengan gerusan kelopak
buah serta bijinya, yang dilarutkan kedalam air, kemudian di kuaskan ke kertas
atau kain, dapat berfungsi sebagai penghalau atau mengusir insect.
e.
Sebagai Obat
1. Obat Batuk dan Sesak Nafas
Kelopak dan tangkai buah kesemek
dapat digunakan untuk membuat jamu guna mengurangi cegukan, batuk, dan sesak
nafas.
2. Obat Anti Atherosclerosis
Kesemek dapat berfungsi sebagai
anti atherosclerosis, penyebab gangguan hati, serangan jantung dan struk,
karena kesemek mengandung serat, mineral, terace elemen, serta phenol yang
berperan sebagai anti oksidan. Dianjurkan untuk mengkonsumsi kesemek ukuran
sedang (150g) setiap hari.
3. Obat Jantung
Kesemek mengandung asam phenolick
yang berperan sebagai anti oksidan ampuh pemberantas radikal bebas penyebab
kanker. Dianjurkan memakan sebutir kesemek setiap hari untuk mencegah pengerasan
pembuluh darah. Selain itu, kesemek mengandung vitamin E yang berperan untuk
mencegah/ mengantisipasi penyakit jantung.
4. Obat Wasir
Bahan: 1 buah kesemek segar, 10g
jamur putih kering, 10g jamur kuping hitam, 50g daun lidah buaya yang telah di
kupas kulitnya.
Cara : Semua bahan di rebus dengan
air sebanyak 600cc hingga tersisa 200cc.
di diamkan beberapa saat hingga dingin, kemudian di minum. Ampas yang
dihasilkan juga dimakan.
5. Pencegahan dan Obat Wasir
Bahan : 1 buah kesemek kering yang
telah di iris-iris, 100g biji teratai.
Cara : Biji teratai di rebus dalam
periuk tanah dengan air secukupnya (kira-kira 600 cc) hingga lembut. Kesemek
kering ditambahkan dan di rebus kembali hingga air tersisa 400 cc. air rebusan
diminum 2 kali sehari, masing-masing 200 cc.
6. Pencegah dan Obat Jantung
Bahan : 1 buah kesemek segar di
potong-potong, 25 g daun dewa.
Cara : bahan direbus lewat air
sebanyak 400 cc hingga tersisan 200 cc. setelah dingin, disaring dan diminum.
7. Obat Batuk Berdahak
Bahan : 1 buah kesemek kering yang
telah di haluskan, perasan air jeruk nipis, dan madu.
Cara : kesemek di seduh dengan air
matang hangat 200 cc, ditambahkan air jeruk nipis, dan madu, diaduk merata.
Kemudian adonan tersebut diminum.
8. Obat Radang Saluran Napas
Bahan : 2 buah kesemek segar
dipotong-potong, 5-10 g kulit jeruk mandarin kering.
Cara : bahan direbus dengan air
secukupnya, hingga tersisa 200 cc. setelah dingin air rebusan disaring kemudian
diminum dan ampasnya dimakan.
9. Obat Muntah Darah
Bahan : 1 buah kesemek kering, 50 g
rimpang teratai, 10 g kulit jahe segar.
Cara : bahan direbus dengan air
secukupnya hingga tersisa 300 cc. setelah dingin diminum 3 kali sehari
masing-masing 100 cc.
10. Obat Hipertensi
Bahan : 2 buah kesemek setengah
matang dijus dan airnya diminum. Dilakukan sekali sehari.
11. Obat Muntah Darah
Bahan : 2 buah kesemek segar dan
200 g rimpang teratai, dijus, dan airnya diminum.
E. Manfaat Biji Kesemek
Biji kesesmek berguna sebsagai bahan
minuman. Biji kesemek yang telah disangrai kemudian di proses menjadi bubuk
untuk disajikan sebagai pengganti kopi.
F. Varietas
Kesemek
1.
Kesemek
Varietas Sepat (Astringent Varietes)
a.
Eureka
Buah berukuran medium, bentuk bagian
pangkal luas, terdapat kerutan di kelopak. Warna kulit oranye merah, mengkilat,
kualitas buah bagus, lambat masak
Tanaman berhabitus pendek.tumbuh kuat,
lahan kering, dan tahan suhu dingin (frost). Cepat dewasa dan tumbuh dewasa
dengan bunga lebat. Merupakan salah satu kultivar astringen yang memuaskan di Florida dan Texas.
b.
Hachiya
Buah berukuran besar, buah lonjong-besar
warna oranye gelap, mengkilat. Warna daging buah kuning gelap, rasa buah manis
beragam, tidak berbiji atau mengandung beberapa biji,buah ini bagus untuk
diolah kering. Masak buah dipertengahan musim hingga akhir musim
Tanaman tumbuh kuat, bagianatas menyebar
berkembang di California, India, dan Amerika Selatan.
c.
Honan Red
Buah berukurankecil berukuran bundar,
berkulit tipis, warna kulit dan buah masakberwarna oranye merah. Rasa buah
sangat manis dan beragam. Kualitas buah sangat baik untuk dimakan segar dan
diolah kering. Masak dari pertengahan musim hingga akhir musim
Tanaman berhabtus tinggi, tumbuh tegak,
tumbuh cukup kuat, tanaman berbunga (bear)
bagus
d.
Saijo
Buah berukuran kecil, bentuk memanjang
warne kulit buah ketika masak kuning kusam. Beraroma manis. Memuaskan, buah
masak jika dikeringkan sangat menarik
Tanaman
berhabitus tinggi mediam, berbunga tetap tahan dingin hingga minus 10⁰
F
e.
Tamopan
Buah berukuran besar, bentuk buah
persegi empat, lebar dan membulat dibagian tengah. Kulit tipis, berwarna oranye
merah, daging buah sedikit oranye, manis dan beragam jika matang penuh. Buah
tidak berbiji atau hamper pasti tidak berbiji, buah masak pada pertengahan
musim. Di California , Cina dan Jepang, dikatakan jadi tidak berasa sepat. Di
Florida panen pada akhir bulan November
f.
Tanenashi
Buah berukuran medium, bentuk bundar,
warna kulit kuning muda atau oranye, berbuah menjadi oranye merah setelah
tua. Kulit tipis. Daging buah berwarna
kuning. Rasa sepat hingga menjadi lunak, kemudian berasa manis. Tidak berbiji,
masak awal berbuah lebat di Jepang buah di olah kering.
Tanaman berhabitus membulat,memberikan
banyak hasil di California
tanaman cenderung bergantian tahun (alternate
years). Di Amerika Selatan ditanam tanpa polinasi
g.
Triumph
Buah berukuran kecil hingga medium,
bentuk lonjong kearah bawah berisi empat. Warna kulit buah kekuning kuningan
hingga oranye gelap ke merah. Daging buah berwarna merah kekuning kuningan,
lunak berair, tidak memiliki biji atau berbiji antara 5-8 biji. Berasa sepat
hingga matangkemudian menjadi manis
Kualitas buah bagus . masak
dipertengahan atau akhir bulan Oktober di Florida, buah masak mulai pada bulan
September dan berakhir hingga pertengahan November
2.
Kesemek
Varietas Tidak Sepat (Nonastringent
Varieties)
a.
Fuyu
(Fuyugaki)
Buah berukuran medium hingga besar,
bentuk lonjong sedikit yang persegi empat. Warna kulitsangat oranye. Daging
buah agakorany, berasa manis dan lunak, lambat masak tetap bagus sewaktu
dibungkus dan selama dalam pengangkutan.terkadang buah fuyu sukar dibedakan
dengan Jiro
Tanaman berhabitus memencar. Tumbuh kuat
dan produktifapabila diserbuki (polinasi). Buah masak pada awal November.
Sangat terkenal di Jepang dan Florida
sebagai kultivar Kesemek yang tidak sepat
b.
Gosho/Giant
Fuyu/O Gosho
Buah berukuran besar, bentuk bulaty
lonjong, warna kulit oranye kemerah-merahan sangat menarik. Jika sangat matang
memiliki warna kulit paling merah dibandingkan dengan varieties kesemek yang
ada. Daging buah berkualitas bagus, lebih manis disbanding dengan Fuyu. Tidak
sepat masak pada bulan Oktober.
Tanaman terkadang berhabitas kerdil.
Bunga beraturan tetapi tumbuh kurus suatu musim, merana, produksi rendah karena
buah premature dan rontok.
c.
Imoto
Buah berukuranbesar. menyerupaiFuyu
tetapi persegi pada penampang melintangnya. Warna kulit cokelat kemerah –
merahan. Aroma bagus dan kualitas memuaskan. Warnadaging sangat oranye. Masak
pada bualan Oktober. Bagusselama dalam pengiriaman.
Tanaman berhabitus sedikit tegak. Sangat
terkenaldi California sebagai kultivar kesemek yang tidak sepat.
Diduga merupakan mutasi varietas dari jiro
d.
Izu
Buahberukuran sedang. Warna kulit oranye
terbakar. Daging buah lunak berisi cairan manis tekstur bagus. Capat masak
panen pada akhir September hingga pertengahan Oktober. Cocok untukdaerah yang
memiliki musim pertumbuhan pendek
Tanaman berhabitus agak kecil dan
kerdil. Hanya menghasilkan bunga betina fertilisasi atau memerlukan penyerbukan
silang. Tanaman tampak bagus
e.
Jiro
Buah berukuran besar berwarna kemerahan
tidak sepat. Susahdibandingakan dengan fuyu, tetapibentuk lebih persegi dan
persegi pada penampang melintangnya. Warna kulit oranye hingga merah. Aroma
bagus dankualitas memuaskan. Warnadaging buah sangat oranye. Masak pada akhir
Oktober dan awal November dan lebih awal satu minggu dari Fuyu. Buah tetap
bagus selama dari perjalanan. Sering dijual dengan nama Fuyu, sebagai tetua
dari Ki Kei Jiro. Cocok ditanam di daerah panas. Tumbuh subur di Florida
Tanaman berhabitus sedikit tegak. Sangat
terkenal di California sebagai kultivar kesemek yang tidak sepat
f.
Maikawajiro
Buah berukuranmedium dengan ukuran
membulatlebih halus dan kurang identik dengan Jiro
Tanaman berhabitus sedikit tegak, harus
ditanam dengan tanaman pollinator agar dapat menjamin untuk berbuah kuncup
merupakan bentuk dari jiro
g.
Okugosho
Buahberukuran medium berbentuk bundar,
warna kulit oranye hingga merah tua. Aroma bagus dan tekstur juga bagus daging
buah manis dan tidak diandalkan sebagai buah yang tidak sepat, masak pada awal
November
Tanaman berhabitus medium, tumbuh kuat
menyebar menghasilkan bunga jantan yang cocok sebagai pollinator
h.
Suruga
Buah berukuran besar warna kulit oranye
hingga merah, daging buah padat, sangat manis kualitas bagus, sukar menjadi
lunak dipohon cenderung menjadi kapes kapes atau menjadi seperti spons, masak
pada bulan November
Hampir pasti berbunga setiap musim.
Direkomendasikan untuk dikembangkan didaerah beriklim panas
3.
Kesemek
Varietas Sepat Apabila tidak Berbiji (PVA)
a.
Chocolate
Buah berukurankecil hingga sedang,
lonjong hingga bulat. Warna kulit oranye kemerahan. Daging berwarna coklat
bergaris apabila terjadi polinasi. Harus menjadi lunak sebelum dimakan. Masak
pada akhir Oktober hingga awal November
Tanaman tumbuh kuat, besar, menghasilkan
banyak bunga jantan , direkomendasikan sebagai tanaman pollinator (pejantan) untuk kultivar pollination
varian
b.
Gailey
Buah berukuran kecil bundar hingga
lonjong dengan apeks (bagian ujung buah)
melingkar. Warna kulit merah kusam daging buah gelap, keras, berair dan aroma
biasa
Tanaman berhabitas kecil hingga sedang
menghasilkan bunga jantan teratur,cocok untuk polinasi silang. Daun dimusim
gugur sengat menarik dan bernilai sebagai hiasan
c.
Hyakume
Buah berukuran besar, lonjong hingga
bulat. Warna kekuning kuningan hingga sedikit oranye, ditandai dengan
lingakasan-lingkasan vena didekat
ujungnya. Daging buah berwarna cokelat gelap (cinnamon) apabila berbiji, berair, tekstur bagus dan tidak melunak.
Aroma aromatic sangat bagus tidak selagi buah tetap keras buah masak pada
pertengahan musim, tetap baik selama dalam penyimpnan ataupun selama dalam
pengiriman
d.
Maru
Buah berukuran kecil hingga medium.
Bentuk bulat didekat ujungnya. Warna kulit oranye kekuning-kuningan,
menarik.daging buah berwarna coklat gelap (cinnamon),
berair, manis dan beragam, kualitas bagus. Tetap bagus selama dalam penyimpanan
dan pengangkutan . pohon tumbuh kuat dan produktif
e.
Nishimura
Wase
Buah berukuran medium, bundar hingga lonjong.
Kulit oranye. Beraroma seperti biasa, tidak bagus dan tidak jelek. Buah masak
pada bulan September. Menghasilkan bunga betina.
BAB
III
KERUSAKAN KESEMEK
Tanaman kesemek tidak terlepas dari
berbagai gangguan selama tumbuh dan berada di lapangan. Aneka gangguan tersebut
dapat berupa gangguan fisiologis, gangguan mekanis, serta gangguan penyakit.
Gangguan dari masing-masing penyebab tersebut beragam pengaruhnya terhadap buah
kesemek dengan tingkatan yang tidak
merugikan hingga tingkat yang potensial
dapat merugikan
A.
Gangguan fisiologis
1.
Cracking Buah
·
Penyebab
Buah
kesemek muda atau yang telah tua dapat mengalami cracking atau retak buah.
Gangguan ini disebabkan oleh pengaruh fisiologis dan gangguan angin.
·
Gejala
Retak
pada buah kesemek ada yang terlihat jelas sejak di kelopak buah apabila dibuka,
namun terkadang juga tidak tampak di kelopak buah kesemek. Buah kesemek yang
mengalami gangguan retak apabila kelopaknya dibuka akan tampak bahwa keretakan
tersebut terjadi mulai dari pangkalbuah kesemek yaitu tepatnya di bagian
empulur masuk hingga ke bagian dalam.
Retak
yang kemasukan air hujan berikut patogen akan menimbulkan gejala busuk. Gejala
busuk karena retak pada buah kesemek tua atau matang akan menimbulkan bagian
yang berwarna kehitam hitaman. Daging buah pada bagian yang busuk akan menjadi
lunak, beraroma tidak sedap, serta berasa pahit dan asam.
·
Pencegahan dan
pengendalian
Pencegahan
atau pengendalian gangguan cracking buah dapat dilakukan dengan cara :
pengendalian preventif dilakukan dengan upaya mengurangi terpaan angin yang
secara langsung mengenai buah, agar buah tidak mengalami retak di bagian atas.
B.
Kerusakan Mekanis
Beberapa
kerusakan mekanis yang dapat terjadi pada kesemek antara lain sebagai berikut
1.
Buah Kesemek Luka di Pohon
·
Penyebab
Buah
kesemek lika selagi masih berada di pohon antara lain disebabkan oleh gesekan
atau pukulan ranting, atau cabang tanaman yang bergoyang-goyang karena tiupan
angin kencang. Apabila buah kesemekdapat bertahan oleh gangguan tersebut,
biasanya dikulit buah akan terdapat bekas-bekas gesekan dengan benda
disekitarnya , misalnya daun, ranting, atau cabang tanaman.
·
Gejala
Bekas-bekas
gesekan atau luka gores dikulit buah kesemek berwarna hitam. Luka gores pada
umumnya tidak berkembang dan tidak menyebabkan hadirnya penyakit, karena luka
kemudian tertutup getah yang mengandung tanin, yang mampu mencegah
berkembangnya mikroba. Secara fisik mengakibatkan buah kesemek tidak tampak
mulus, namun mutu daging buah tidak terpengaruh nyata. Bagi buah kesemek yang
dijual lokal, luka gores yang berwarna coklat kehitam-hitaman umumnya tidak
menjadi permasalahan. Namun, tidak demikian bagi buah-buah kesemek yang
diekspor. Kesemek ekspor dipersyaratkan tidak terdapat goresan-goresan pada
kulit buahnya, karena tidak diminati konsumen.
·
Pencegahan atau
pengendalian
Ø Uapaya preventif atas kerusakan mekanis dapat dilakukan
dengan cara membentuk percabangan tanaman yang kuat melalui pemangkasan
cabang-cabang tanaman.
Ø Upaya pengendalian secara ultur teknis dapat dilakukan
dengan menanam tanaman pelindung di lahan pertanaman kesemek yang dapat
berfungsi sebagai wind breaker
Ø Untuk tidak merendahkan mutu kesemek ekspor, perlu
dilakukan sortasi ketat terhadap gejala dari luka mekanis tersebut.
2.
Buah Kesemek Luka Sewaktu di Petik
·
Penyebab
Luka
buah kesemek sewaktu di petik antara lain dapat disebabkan oleh benturan atau
gesekan dengan alat petik, atau benturan dengan benda keras misalnya batu
karena buah latuh saat di petik.
·
Gejala
Buah
kesemek yang terkena benturan atau membentur benda keras akan menjadi memar
atau luka. Kulit yang memar atau luka tersebutsetelah beberapa waktu akan
berubah warna menjadi kehitam-hitaman. Namun, biasanya luka pada buah kesemek
tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih lanjut, karena tanin pada luka mampu
menghambat perkembangan mikroba. Dengan demikian, luka tersebut akan segera
mengering.
·
Pengendalian
Upaya
yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya memar atu luka petik yaitu
memetik buah kesemek dengan hati-hati dan cermat. Selain itu, upaya pasca panen
itu juga harus dilakukukan dengan hati-hati.
C.
Tumbuhan Saprofit
1.
Lumut
·
Penyebab
Lumut
merupakan tumbuhan seprofit yang umumnya hidup di tempat lembap, terlindung
dari terpaan panas dan sinar matahari. Lumut tidak menimbulkan permasalahan
yang berarti pada budidaya kesemek. Hanya saja didalam penanganan pasca panen
buah kesemek diperlukan tambahan biaya untuk membersihkan lumut dari buah
kesemek hingga tampil seperti warna aslinya.
·
Gejala
Lumut
banyak ditemukan hidup dan berkembang di tangkai buah dan pangkal buah kesemek,
tereutama pada buah yang terlindung. Buah kesemek yang dihinggapi lumut tampak
kotor. Lumut tertsebut kemudian mengering pada pangkal buah kesemek dan dapat
pula menjadi tempat bertelurnya kepik.
·
Pengendalian
Pengendalian
lumut pada buah kesemek dapat dilakukan dengan cara berikut
Ø Pengendalian lumut diupayakan dengan cara membuat ranting
tanaman tidak terlalu lebat.
Ø Selain itu diupayakan dengan cara penjarangan buah
kesemek yang tumbuh lebat dan letaknya berdekatan.
D.
Hama Kesemek
1.
Burung kutilang
·
Penyebab
Burung
termasuk keluarga Aves. Beberapa burung pemakan buah kesemek yang telah tua
menjelang matang, antara lain burung kutilang, yang dikenal pula dengan nama
tilang (Jawa Tengah) atau cangkurileung (Jawa Barat). Genus dari kutilang ada
15, dan 3 genus diantaranya berada di Asia Afrika. Genus kutilang memiliki
kurang lebih 120 spesies. Genus Pycnotus dan Genus Crininger terdapat di Jawa,
Sumatra, dan Kalimantan.
Dua
di antara spesies kutilang yang sering tampak adalah kutilang hitam atau
Hypsipetes dan kutilang pinggul merah atau Pycnonates cofer. Tanda-tanda burung
tersebut antara lain paruh kecil, lekuk, ramping, kaki dan jari pendek, bundar,
dan ekor panjang.
·
Gejala
Buah
kesemek matang yang dimakan burung tampak tidak utuh. Tingkat kerusakan akibat
serangan burung beragam tergantung lamanya burung tersebut menyerang buah
kesemek yang telah matang. Burung
kutilang relatif tidak merugikan pada
budi daya kesemek, karena populasinya sedikit dan hanya memakan buah
kesemek yang sudah matang di pohon. Burung kutilang kini semakin langka karena
banyak yang ditangkap dan dipelihara sebagai suatu hobi.
·
Pengendalian
Pengendalian
preventif atas serangan burung kutilang dapat dilakukan sebagai berikut.
Ø Buah kesemek dipetik sebelum lunak dan masak penuh.
Ø Buah kesemek dapat pula dibelongsong dengan anyaman bambu
atau plastik. Namun pekerjaan tersebut tidak efektif dan tidak efisien karena
memakan banyak waktu, tenaga dan biaya.
Pengendallian mekanis dapat dilakukan dengan menggunakan
senapan angin, namun cara tersebut seyigianya dihindari untuk menjaga sumber
hayati dan menjaga kelangsungan fauna.
2.
Kalong
·
Penyebab
Kalong
termasuk mamalia Chriroptera. Beberapa keluarga kalong antara lain yaitu codot
dan kelelawar. Kalong atau Pteropus vampyrus, dikenal dengan nama umum yaitu
flying fox. Kalong suka memakan buah kesemek yang telah matang.
·
Gejala
Buah
kesemek matang yang dimakan kalong atau codot tampak tidak utuh. Tingkat
kerusakan akibat serangan hewan tersebut beragam tergantung lama penyerangan
hama kalong atau codot terhadap buah kesemek tersebut.
·
Pengendalilan
Pengendalian
preventif atas serangan kalong dapat dilakukan sebagai berikut.
Ø Buah kesemek dipetik sebelum lunak dan masak penuh.
Ø Buah kesemek dapat pula dibelongsong dengan anyaman bambu
atau plastik. Namun pekerjaan tersebut tidak efektif dan tidak efisien karena
memakan banyak waktu, tenaga dan biaya.
E.
Penyakit Kesemek
1.
Jamur upas
·
Penyebab
Penyakit
jamur upas pada tanaman kesemek yaitu jamur Upasia salmonicolor Tjokr atau
Corticium salmonicolor Berrk. Et Br.
·
Gejala
Serangan
jamur upas pada kesemek dapat menimbulkan kematian pada cabang atau ranting
tanaman kesemek. Pada permukaan cabang atau ranting yang mati tersebut terdapat
kerak berwarna merah jambu.
·
Pengendalian
Pengendalian
dan pencegahan penyebaran penyakit jamur
upas tersebut dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal ranting atau
cabang yang terserang jamur upas hingga 25 cm dibawah bagian tanaman yang
terserang jamur.
2.
Busuk Buah Kesemek
·
Penyebab
Penyebab
penyakit busuk buah kesemek adalah fungi. Kontaminasi fungi pada buah kesemek
dapat terjadi melalui beberapa kemungkinan yaitu sewaktu buah bersentuhan
dengan tanah secara langsung maupun tidak langsung, buah luka mekanis yang
kemudian terinfeksi oleh jamur, sewaktu buah dicuci dengan air yang tidak
bersih, dan atau melalui cara yang lain. Penyakit belum tampak aktif atau juga
telah berinkubasi selama berlangsung pascapanen, di pemerama buah atau selama
dalam transportasi.
·
Gejala
Serangan
jamur buah kesemek dapat menimbulkan gejala busuk pada sebagian dari buah
kesemek. Apabila serangan telah berlanjut daging buah kesemek menjadi busuk
seluruhnya. Buah kesemek yang busuk menimbulkan aroma yang spesifik dan berasa
masam tidak manis. Busuk buah kesemek gampang ditemukan pada buah kesemek yang
telah di kemas di kotak kayu untuk di distribusikan ke lain tempat. Disamping
itu, juga banyak ditemukan menyerang buah kesemek yang dijajakan di pasar.
·
Pengendalian
Pengendalian
dan pencegahan penyebaran penyakit busuk buah kesemek dilakukan secara
preventif sejak perlakuan awal pascapanen dengan cara antara lain sebagai berikut.
Ø Buah kesemek yang memar dan luka, disortasi dan dipisah
dengan buah kesemek yang baik.
Ø Buah kesemek yang ternyata tampak busuk dikotak dan atau
yang dijajakan perlu segera dipisahkan dari buah yang sehat. Buah yang busuk
perlu segera dibuang.
BAB IV
PENYIMPANAN KESEMEK
A.
Langkah Penyimpanan
1.
Pembersihan dan pencucian
Pembersihan
dan pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan
kulit buah kesemek. Selain itu, pembersihan dan pencucian juga bertujuan untuk
menghilangkan patogen yang dapat menyebabkan busuk buah kesemek.
Kotoran pada
buah hasil panenada yang berasal dari buah saat masih di pohon atau kotoran
yang melekat setelah buah dipanen. Kotoran yang berasal dari buah saat masih
dipohon antara lain berupa lumut yang menempel dibagian pangkal buah kesemek.
Lumut banyak terdapat pada buah kesemek yang ternaung diantara daun daun di
ranting tanaman. Lumut berkembang dengan baik tatkala curah hujan serta
kelembapan udara tinggi. Sewaktu buah kesemek dipanen, lumut terikut dan
menjadi kering menempel dikulit pangkal buah kesemek. Lumut mengakibatkan buah
kesemek tampak kotor tidak menarik. Sementara, kotoran yang timbul dikala
perlakuan panen dan pengangkutan buah antara lain berupa tanah, debu, serangga,
atau kotoran lain yang menempel dikulit buah dan dikelopak buah kesemek.
Kotoran tersebut perlu dihilangkandengan cara merendam sesaat buah kesemek
dalam air bersih yang ditampung dalam ember atau bak pencuci. Buah kesemek
kemudian dicuci satu per satu dengan menggunakan kain halus atau alat pencuci
lain hingga selesai. Buah kesemek
tersebut kemudian ditampung di tempat penampungan sementara yang teduh didalam
rumah atau gudang. Buah kesemek tersebut siap untuk diproses lanjut
2.
Penghilang Rasa Sepat
Buah kesemek
astrigen tua yang dipetik dari pohon, setelah dibiarkan selama 5 hari dalam
suhu udara kamar di dataran rendah, akan menjadi masak dan lunak serta hilang
rasa sepatnya. Buah kesemek tua yang dipetik berikut cabangnya, memerlukan
waktu yang lebih lama untuk menjadi
matang dan lunak serta enak dimakan tanpa berasa sepat.
Rasa sepat
dari daging buah kesemek di sebabkan oleh kandungan tanin. Hilangnya atau
berkurangnya rasa sepat pada buah kesemek disebabkan oleh terjadinya konversi
tanin dari bentuk larut ke bentuk tidak larut. Peristiwa tersebut merupakan
peristiwa kimiawi yang terjadi selama proses pematangan buah kesemek dipohon
atau terjadi karena adanya perlakuan pascapanen. Peristiwa kimiawi tersebut
kini digunakan sebagai dasar untuk menghilangkan rasa sepat dari buah kesemek.
Selanjutnya,
berbagai teknologi banyak digunakan untuk menghilangkan rasa sepat buah
kesemek. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Perlakuan dengan air hangat
Cara
tradisional untuk mrnghilangkan rasa sepat buah kesemek dapat ditempuh dengan
perlakuan perendaman buah kesemek pada air hangat. Buah kesemek direndam dalam
air bersuhu 400 C selama 15-24 jam. Hasilnya, bahwa buah kesemek
berasa tidak sempat, namun kualitas menurun.
b. Perlakuan dengan Alkohol
Penggunaan
etil alkohol juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sepat buah kesemek
yang telah dipetik, namun memerlukan waktu relatif lama. Sebagai sumber alkohol
dipergunakan antara lain alkohol konsentrasi 35% atau etanol. Teknologi
berkembang, dulu alkohol secara langsung disemprotkan kebuah kesemek. Sekarang
dilakukan secara tidak langsung yaitu menggunakan uap alkohol yang berasal dari
kertas absorbsi. Buah kesemek dimasukkan kedalam kantong polietilen dan
dimasukkan kedalam kardus yang telah dialiri uap alkohol selama 7-10 hari.
Karena pengaruh uap alkohol tersebut, rasa sepat menjadi hilang. Hasilnya, buah
kesemek tidak sepat dan kualitasnya bagus.
c. Perlakuan dengan Gas Karbon Dioksida
Penggunaan
gas karbon dioksida juga dpat digunakan untuk menghilangkan rasa sepat pada
buah kesemek yang telah dipetik, khususnya apabila dalam jumlah banyak. Buah kesemek
dimasukkan kedalam kantong polietilen dengan ketebalan 2,5 mm. Ke dalam kantong
polietilen tersebut mula mula dialirkan gas karbon dioksida bertekanan 0,7-1,2
kg per cm2, dan akhirnya digunakan gas bertekanan normal. Buah
kesemek menjadi berasa tidak sepat setelah diperlakukan dengan gas karbon
dioksida dalam tekanan normal, pada suhu 200 C, selama 3-4 hari.
Hasilnya, buah kesemek tidak sepat dan kualitasnya bagus.
d. Perlakuan Constan Temperature Short Duration
Cara
menghilangkan rasa sepat buah kesemek ini juga dilakukan dengan menggunakan gas
karbon dioksida. Penggunaan gas karbon dioksida dilakukan selama 18-24 jam pada
suhu 200 C selama 3 hari. Hasilnya, buah kesemek tidak sepat dan
kualitas bagus.
e. Perlakuan Pembekuan (Freezing)
Caranya,
buah kesemek dibekukan pada suhu minus 250 C selama 3 hari.
Hasilnya, buah kesemek tidak sepat dan kualitas bagus.
f. Perlakuan Radiasi
Caranya,
buah kesemek diradiasi dengan sinar gama yang berasal dari cobalt dengan
0,15-0,25 M rad. Tanin merupakan secara bertahap, tetapi buah kesemek menjadi
lunak.
g. Teknologi Umum dalam Negeri
·
Tempat perendaman
buah kesemek disiapkan, dapat berupa bak perendam, tong bekas aspal, tong
plastik, atau tempat yang lain. Kebutuhan sarana menyesuaikan volume buah
kesemek. Bagi petani, pengumpul, atau pedagang yang selalu mengusahakan buah kesemek biasanya
menyediakan dan menggunakan sarana perendaman buah kesemek berupa bak permanen.
·
Larutan kapur tohor
dengan perbandingan 50-75 g kapur tohor per liter air disiapkan. Kebutuhan
larutan kapur tohor untuk merendam kesemek yang akan direndam.
·
Buah kesemek yang
telah dicuci (dalam proses pembersihan dan pencucian) dimasukkan ke dalam
tempat perendaman dengan hati-hati.
·
Selanjutnya,
larutan kapur tohor dituangkan ke dalam tong atau bak perendam yang telah
berisi buah kesemek tersebut. Buah kesemek direndam larutan kapur tohor. Tinggi
permukaan larutan kapur tohor adalah sekitar 5 cm diatas buah yang terletak di
bagian paling atas.
·
Tempat perendaman
kemudian ditutup dengan seng atau plastik.
·
Perendaman buah
kesemek di dalam larutan kapur tersebut dilakukan selama 3-7 hari. Selama
perendaman, akan terjadi proses kimiawi
yaitu terjadi reaksi antara pektin di kulit dan daging buah kesemek dengan
kalsium. Proses kimiawi tersebut akan memperkuat tekstur kulit dan daging buah
kesemek sehingga menjadi keras. Selain itu, larutan kapur tohor juga berperan
menekan perkembangan patogen yang berada di buah kesemek.
·
Selanjutnya, buah
kesemek diangkat, dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa kapur tohor,
kemudian ditiriskan. Setelah kering, buah kesemek berwarna keputihan karena
sebagian kapur tohor yang masih menempel dikulit buah kesemek tersebut.
·
Buah kesemek yang
berada dibagian bawah tempat perandaman berwarna lebih putih karena terlapisi
oleh endapan larutan kapur tohor. Warna putih dari kapur berkolerasi dengan
kosentrasi larutan kapur tohor, lama perendaman, dan tingkat kebersihan
pembilasan buah kesemek setelah perendaman
h. Teknologi untuk Buah Kesemek Ekspor
·
Buah kesemek hasil
sortasi dipilah antara buah untuk keperluan pasar dalam negeri dan buah kesemek
yang memenuhi kriteria untuk diekspor.
·
Buah kesemek yang
akan di ekspor diolesi merata dengan satu tetes larutan KOH atau soda abu.
·
Buah diperam
(diistirahatkan) selama 3 hari 3 malam, kemudian dibersihkan dengan cara
digosok menggunakan kain bersih, sehingga dihasilkan buah kesemek yang tampak
berwarna kemerahmerahan mengkilat.
·
Selanjutnya, buah
kesemek dikemas untuk dieksport.
3.
Pengemasan
Pengemasan
buah kesemek bertujuan untuk melindungi agar buah kesemek sampai ketangan
konsumen dalam keadaan baik. Jenis kemasan buah kesemek disesuaikan dengan
jenis alat angkut dan jarak angkut buah kesemek tersebut. Selain itu, juga
disesuaikan dengan manfaat dan tujuan pengemasannya. Oleh karena itu, kemasan
dirancang sedemikian rupa sehingga menguntungkan dari sisi teknis dan ekonomis.
Kemasan dapat berupa peti kayu, peti karton, keranjang bambu, dan atau yang
lain.
·
Kemasan peti kayu
dari bahan yang murah antara lain kayu albazia atau kayu mangga, berupa kotah,
didesain rapi, ringkas, sederhana, dan kuat. Kemasan peti berongga sehingga
aerasi udara lancar. Kayu di bagian dalam tidak kasar. Bagian dasar peti
kayu diberi alas antara lain berupa
potongan kertas, pelepah pisang, atau daun kering, agar buah kesemek tidak
rusak. Kemasan peti kayu dapat digunakan untuk memuat buah kesemek antara 40-50
kg. Bobot buah kesemek biasanya dituliskan pada kotak kayu tersebut dengan cat
berwarna merah atau hitam.
·
Kemasan keranjang
bambu, terbuat dari anyaman bambu, berupa keranjang, didesain sederhana
(tradisional) berbentuk agak melengkung, bagian atas lebih lebar dibanding
bagian bawah, kuat dan ringan. Bagian bawah diberi alas berupa potongan kertas
bekas atau daun kering. Setelah keranjang bambu diisi buah kesemek,kemudian
bagian atasnya ditutup dengan rajutan atau jaring nilon agar buah kesemek tidak
berceceran, dan mudah untuk diangkut ke pasar atau tempat yang lain. Kemasan
keranjang dapat digunakan untuk memuat buah kesemek sekitar 40 kg. Bobot buah
kesemek biasanya disertakan pada secarik
kertas yang diselipkan dibawah jaring nilon.
4.
penyimpanan
Penyimpanan
buah kesemek bertujuan untuk menjaga agar buah bertahan lama dalam keadaam
segar. Pada umumnya, pengolahan kesemek dipasaran masih sangat rendah, oleh
karena itu kegiatan penyimpanan buah kesemek dipasaran masih sangat rendah,
oleh karena itu, kegiatan penyimpanan buah kesemek menjadi bagian penting dalam
pascapanen buah kesemek.
Beberapa
faktor yang sangat berpengaruh terhadap penyimpanan buah kesemek adalah suhu,
kelembapan udara, dan sirkulasi udara. Suhu udara berpengaruh terhadap
kecepatan respirasi buah kesemek. Pada suhu yang lebih tinggi, respirasi
berlangsung lebih cepat, sehingga berkorelasi dengan kecepata proses pematangan
dan pembusukan buah. Kelembapan udara berpengaruh terhadap respirasi buah
kesemek. Kelembapan udara yang rendah mempercepat terjadinya penguapan atau
transpirasi sehingga menghilangkan bobot atau berat buah (terjadi penyusutan).
Penyusuta bobot mengakibatkan buah
berkerut dan dan layu serta mempercepat tumbuhnya patogen yang menyebabkan busuk.
Kelembapan udara berpengaruh terhadap kedua faktor tersebut serta berpengaruh
terhadap perkembangan jasad renik maupun patogen yang menyebabkan buah kesemek menjadi busuk.
Penyimpanan
buah kesemek dengan teknologi tinggi antara lain dilakukan dengan cara
penyimpanan pada suhu dingin, penyimpanan dengan perlakuan kimia, dan kombinasi
dari kedua cara tersebut. Penyimpanan buah kesemek telah biasa dipraktikkan di
negara maju. Sebagai contoh, buah kesemek dapat disimpan dalam suhu dingin
selama 7 minggu pada suhu 32-350 F, dengan kelembapan antara 90 %.
Buah kesemek
dapat berumur lebih lama dengan perlakuan larutan kapur (CaCl2).
Buah kesemek dapat disimpan selama 2 bulan, pada suhu
minus 1,110 C dengan kelembapan udara 85-90%. Contoh di Israel,
kesemek varietas Triumph dapat disimpan selama 4 bulan pada suhu minus 1,110
C. Selanjutnya, kesemek dapat disimpan tetap bagus, selama beberapa bulan di
dalam kantong plastik polietelen dengan tebal 0,06 mm pada suhu 00
C.
Buah kesemek
yang astrigen kuat dapat disimpan di dalam lemari pendingin selama satu bulan.
Buah kesemek dapat pula dibekukan selama 6-8 bulan. Kesemek non astrigen dapat
disimpan jangka pendek pada suhu kamar. Buah akan menjadi lunak jika disimpan bersama
dengan buah yang lain di dalam lemari pendingin.
Buah kesemek
mengalami perlakuan penyimpanan sebelum dimanfaatkan oleh konsumen, yaitu
selama buah kesemek masih di pedagang, pengepul, pedagang grosir, pengecer, dan
yang terakhir di tingkat pembeli atau konsumen.
a.
Penyimpanan di Pedagang Pengepul
Penyimpanan
sementara buah kesemek di pedagang pengepul atau pengumpul berlangsung tidak
lama, yaitu sekitar 1-2 hari. Tujuan penyimpanan buah kesemek tersebut adalah
menunggu hingga buah kesemek mencapai jumlah tertentu, menunggu
pengankutan,menunggu hari pasar, dan menunggu transportasi, atau tujuan yang
lain.
Penyimpanan
buah kesemek dilakukan dengan membiarkannya berada dalam wadah dan dijaga agar
tidak mengalami kerusakan.
b.
Penyimpanan di Pedagang Grosir
Penyimpanan
sementara buah kesemek dipedagang grosir barlangsung tidak lama, yaitu sekitar
1-3 hari. Tujuan penyimpanan buah kesemek tersebut adalah menunggu hingga buah
kesemek dibeli atau disalurkan ke pengecer di daerah sekitar dan atau antar
pulau, atau bahkan untuk d ekspor.
Penyimpanan
buah kesemek dilakukan dengan membiarkannya tetap berada dalam wadahnya dan
dijaga agar tidak mengalami kerusakan. Penyimpanan sementara untuk buah kesemek
yang akan di ekspor dilakukan secara lebih bagus, cermat, dan terkendali.
c.
Penyimpanan di Pedagang Pengecer
Penyimpanan
sementara buah kesemek dipedagang pemgecer tradisional berlangsung tidak lama.
Yaitu sekitar 1-7 hari. namun bagi pengecer yang telah maju, kesemek
diperdagangkan dan dipertahankan dalam waktu yang lebih lama. Tujuan
penyimpanan buah kesemek tersebut adalah menunggu hingga buah kesemek dibeli
oleh konsumen.
Penyimpanan
buah kesemek secara khusus tidak ada. Buah kesemek dibiarkan terbuaka di wadah
dan buah yang busuk dibuang agar tidak menular ke buah yang masih sehat. Buah
yang pad awalnya telah mengalami kerusakan mekanis akan lebih cepat menjadi
busuk.
Adapun
penyimpanan buah kesemek di swalayan dan supermarket, telah menggunakan
teknologi maju. Buah kesemek disimpan diruang pendingin dan tidak dibiarkan
dalam wadah. Dengan demikian, tetap segar dalam waktu lama.
d.
Penyimpanan di Tingkat Pembeli atau Konsumen
Buah
kesemek dimanfaatkan biasanya disimpan dalam lemari pendingin. Buah kesemek
mampu bertahan sekitar 3 minggu, sebelum kulit buahnya akhirnya mengerut dan
buah menjadi matang
B.
Tujuan
Tujuan penyimpanan kesemek antara lain adalah sebagai
berikut
1. Untuk mempertahankan kualitas buah kesemek agar tetap
baik ketika buah tersebut sampai ke konsumen dan dimanfaatkan oleh konsumen
tersebut
2. Memberikan interval waktu hingga buah kesemek dapat
dikonsumsi oleh konsumen, dengan enak dan baik.
3. Memperpanjang daya hidup buah kesemek, dan daya simpan
buah kesemek, hingga sampai kekonsumen dengan baik.
C.
Tanda tanda kerusakan
1. Terdapat retak pada buah kesemek
2. Terdapat bekas-bekas gesekan atau luka gores di kulit
buah kesemek berwarna hitam.
3. Buah kesemek tampak kotor karena dihinggapi banyak lumut.
4. Buah kesemek yang telah matang tidak utuh.
5. Terdapat jamur pada buah kesemek.
6. Buah busuk.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesemek adalah nama sejenis buah-buahan dari marga
Diospyros. Tanaman ini dikenal pula dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa
Inggris dinamai Oriental (Chinese/Japanese) persimmon. Nama ilmiahnya adalah
Diospyros kaki.
Sepintas kesemek mirip buah apel, jika sudah matang
warna kulitnya kekuningan. Rasanya manis dengan tekstur daging renyah seperti
pepaya mengkal dan berangsur lunak seiring dengan matangnya buah.
Kerusakan buah kesemek terjadi karena
gangguan fisiologis, kerusakan mekanis, tumbuhan saprofit, hama kesemek (
burung dan kalong ), penyakit kesemek.
Tujuan penyimpanan kesemek adalah
untuk mempertahankan kualitas buah kesemek agar tetap baik serta memperpanjang
daya hidup buah kesemek dan daya simpan buah kesemek.
Langkah penyimpanan buah kesemek
adalah, pertama dengan pencucian dan pembersihan kemudian menghilangkan rasa
sepat yang ada pada kesemek, setelah itu baru pengemasan kemudian mulai
disimpan.
Tanda-tanda kesemek rusak dapat
dilihat dengan terdapat retak, bekas-bekas gesekan atau luka gores di kulit
buah kesemek berwarna hitam, tidak utuh pada kesemek matang, serta busuk.
B.
Saran
Agar kualitas buah kesemek tetap baik serta
memperpanjang daya hidup buah kesemek dan daya simpan buah kesemek kita perlu
melakukan penyimpanan pada buah kesemek dan memperhatikan langkah-langkah
penyimpanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana,
Rahmat,Yuyun Yuniarsih, 2001. Aneka
Olahan Buah Kesemek, Buah Sawo, Buah Sirsak. Kanisius, Yogyakarta.
Setijo Pitojo,
Hesti Nira Puspita, 2007. Seri Budi Daya
Kesemek. Kanisius, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar